Setahun yang lalu, keluarga tersebut menerima bantuan bantuan sekitar US$50 per bulan, namun terjadi penurunan dana kemanusiaan.
Ingin membuat sesuatu yang enak dan hemat, Bayan al-Jassem, 32, memutuskan untuk menggunakan makanan pokok di dapur Suriah, maqali. Keputusan tersebut diambil beberapa jam sebelum matahari terbenam pada hari kedua Ramadhan karena maqali adalah masakan sederhana. Maqali, sesuai dengan namanya yang berarti “gorengan”, sehingga Bayan tidak terlalu khawatir untuk menyiapkannya tepat waktu.
“Kami semua menyukai sayur goreng,” kata Bayan mengacu pada suami dan kelima anaknya, seraya menambahkan bahwa sayuran yang dimaksud hari itu adalah zucchini, terong, kembang kol, dan kentang, kombinasi klasik.
Suaminya, Khaled al-Reem, 45, diutus ke pasar untuk memilih bahan-bahan yang dibutuhkan dan membawanya pulang.
Kemudian pasangan tersebut mulai bekerja sama untuk melakukan persiapan, dengan Bayan menuju ke tangki air bersama untuk mencuci sayuran dan kemudian duduk di lantai tenda bersama Khaled untuk mengupas dan memotong sayuran sesuai ukuran yang mereka inginkan untuk digoreng.
Maqali adalah hidangan sederhana yang cara menyiapkannya, langkah resepnya hanya sebatas memotong atau mengiris sayuran sesuai ukuran yang diinginkan lalu menggorengnya hingga berwarna kecokelatan, sehingga Bayan tidak perlu khawatir mengenai hal tersebut.