Pemerintah Zimbabwe sempat memperkenalkan kembali mata uang lokal pada tahun 2019, tetapi dengan cepat kehilangan nilainya lagi.
Bank sentral Zimbabwe mengatakan akan mulai menjual koin emas bulan ini sebagai penyimpan nilai. Langkah ini ditempuh untuk menjinakkan inflasi yang tak terkendali, yang telah sangat melemahkan mata uang lokal.
Gubernur bank sentral John Mangudya mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin bahwa koin akan tersedia untuk dijual mulai 25 Juli dalam mata uang lokal, dolar AS dan mata uang asing lainnya dengan harga berdasarkan harga emas internasional yang berlaku dan biaya produksi.
Bank sentral mengatakan tujuan koin itu adalah "sebagai instrumen yang memungkinkan investor menyimpan nilai".
Koin "Mosi-oa-tunya", nama yang terinspirasi dari air terjun Victoria, dapat diubah menjadi uang tunai dan diperdagangkan secara lokal dan internasional, kata bank sentral. Koin emas akan berisi satu troy ons emas dan akan dijual oleh Fidelity Gold Refinery, Aurex dan bank lokal.
Troy adalah sebuah sistem satuan fisik massa yang biasanya digunakan untuk logam berharga, bubuk hitam, dan batu mulia. Koin emas digunakan oleh investor internasional untuk melakukan lindung nilai terhadap inflasi dan perang.