Ini adalah akhir dari politik bagi McCarthy, yang telah berulang kali mengatakan, tidak pernah menyerah.
Ketua DPR Kevin McCarthy harus berhenti dari jabatannya pada Selasa (3/10) waktu setempat, dalam sebuah pertikaian yang luar biasa. Peristiwa ini yang pertama dalam sejarah AS, di mana kontingen konservatif sayap kanan menyebabkan DPR dan kepemimpinan Partai Republik ke dalam kekacauan.
Ini adalah akhir dari politik bagi McCarthy, yang telah berulang kali mengatakan, tidak pernah menyerah, namun mendapati dirinya hampir tidak punya pilihan lagi. Baik itu bagi Partai Republik sayap kanan yang merekayasa pemecatannya maupun Partai Demokrat yang mendukungnya tampaknya tidak membuka kesempatan untuk bernegosiasi.
McCarthy mengatakan kepada anggota parlemen pada malam harinya bahwa dia tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai ketua parlemen. Langkah selanjutnya sangat tidak pasti karena tidak ada penerus yang jelas untuk memimpin mayoritas Partai Republik di DPR. Aksi di DPR terhenti sampai minggu depan, ketika Partai Republik mencoba memilih ketua baru.
“Saya mungkin kalah dalam pemungutan suara hari ini, tetapi ketika saya keluar dari ruangan ini, saya merasa beruntung telah menjabat,” kata McCarthy pada konferensi pers di Capitol. “Saya tidak akan mengubah apa pun.”
Saingan utama McCarthy, anggota Kongres Matt Gaetz dari Florida, mengatur pemungutan suara yang jarang terjadi mengenai “mosi untuk mengosongkan jabatan”, dan mendorong parlemen dengan cepat ke dalam pemungutan suara pada sore hari yang dramatis.