Dunia

Meledakkan bom dan serang kantor polisi, kelompok bersenjata di Kolombia tewaskan 2 petugas

Dengan sekitar 5.000 pejuang, EMC adalah kelompok bersenjata terbesar ketiga di Kolombia.

Selasa, 21 Mei 2024 09:18

Sebuah ledakan bom melukai enam orang di kota Jamundi Kolombia, Senin (20/5). Di tempat lain, kelompok pemberontak melakukan serangan terhadap kantor polisi di kota pedesaan Morales yang menyebabkan sedikitnya dua petugas tewas.

Pemerintah Kolombia menghubungkan serangan-serangan tersebut dengan FARC-EMC, sebuah kelompok pemberontak yang memisahkan diri dari Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia dan menolak menandatangani perjanjian damai tahun 2016 yang mewajibkan lebih dari 14.000 pemberontak didemobilisasi.

Faksi barat kelompok tersebut meninggalkan putaran baru perundingan damai dengan pemerintah pada bulan April dan sejak itu melancarkan serangkaian serangan terhadap militer dan polisi, termasuk bom pinggir jalan pada Jumat lalu yang menewaskan seorang anak berusia 11 tahun.

Elizabeth Dickinson, seorang analis Kolombia di International Crisis Group, mengatakan serangan hari Senin menunjukkan bahwa faksi barat EMC sedang mencoba memisahkan diri dengan menjadi “satu-satunya kelompok bersenjata atau kriminal di Kolombia yang secara langsung menyerang negara.”

Dickinson mengatakan front barat FARC-EMC, yang dipimpin oleh komandan Ivan Mordisco, bisa saja terpecah dari kelompok EMC di Kolombia timur yang masih terlibat dalam pembicaraan damai dengan pemerintah.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait