Ada dua alasan yang menjadi dasar penetapan diplomasi ekonomi sebagai prioritas.
Pada akhir Oktober 2019, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memaparkan lima prioritas politik luar negeri (polugri) Indonesia selama lima tahun ke depan. Diplomasi ekonomi menjadi pilar pertama dan prioritas.
Menlu Retno menyebut, diplomasi ekonomi akan digunakan untuk memperkokoh kerja sama ekonomi baik di level bilateral, kawasan, maupun internasional.
Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Diplomasi Ekonomi Ina H. Krisnamurthi mengatakan, ada dua alasan yang menjadi dasar penetapan diplomasi ekonomi sebagai prioritas. Pertama, kondisi ketidakpastian ekonomi global yang diwarnai isu perang dagang.
"Banyak pihak yang hanya memikirkan bagaimana caranya melindungi kepentingan masing-masing," tutur Ina kepada Alinea.id pada 20 Desember.
Ketidakpastian itu, tambahnya, juga memengaruhi sejumlah kawasan. Dana Moneter Internasional (IMF) menyebut Asia Tenggara sebagai wilayah yang berhasil bersinar di tengah situasi global yang buruk, meskipun kawasan lain dinilai sangat "redup".