Dunia

Negosiasi Brexit, membuka peluang atau kehancuran?

Anak muda Inggris mulai menunjukkan kekhawatiran atas masa depan mereka dengan Brexit

Sabtu, 14 Oktober 2017 16:37

PERUNDINGAN Britain Exit (Brexit) segera bergulir. Inggris tetap ingin bermitra dengan Uni Eropa (UE). Namun, UE sepertinya jual mahal. Apalagi, UE seperti lepas tangan dengan menyarankan 27 aggotanya untuk berdiskusi sendiri dengan Inggris. Pasalnya, kerja sama perdagangan akan fokus pada bilateral, bukan lagi multilateral.

Ketua Komisi UE Jean-Claude Juncker menegaskan, kurangnya kompromi dalam komitmen finansial Inggrs berdampak pada kemajuan perundingan. Dia menganalogikan posisi UE saat ini seperti seseorang yang harus membayar tagihan setelah memesan 28 botol bir di bar. “Perundingan Brexit akan memakan waktu lama dari yang diperkirakan,” ujar Juncker dilansir BBC.

Menurut kepala negosiator UE Michel Barnier kalau kebuntuan disebabkan rencana undang-undang Brexit. “Saya berharap ada kemajuan pasti pada konferensi pada Desember mendatang di Dewan Eropa,” ujar Barnier.

Namun demikian, Inggris mengungkapkan kemajuan perundingan Brexit cukup baik. Juru bicara Downing Street, kantor Perdana Menteri (PM) Inggris, menyatakan Theresa May ingin kejelasan tentang pencapaian kesepakatan. 

“Inggris akan menghargai semua bentuk komitmen finansial,” katanya.

Dika Hendra Reporter
Dede Suryana Editor

Tag Terkait

Berita Terkait