Dunia

Netanyahu enteng sebut serangan di Rafah yang tewaskan 45 orang salah sasaran

Setidaknya 45 orang tewas, menurut Kementerian Kesehatan Gaza dan layanan penyelamatan Bulan Sabit Merah Palestina.

Selasa, 28 Mei 2024 08:41

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Senin bahwa “kesalahan tragis” telah dilakukan dalam serangan Israel di kota Rafah di Gaza selatan yang membakar sebuah kamp yang menampung pengungsi Palestina dan, menurut pejabat setempat, menewaskan sedikitnya 45 orang.

Serangan tersebut semakin menambah kecaman internasional yang dihadapi Israel atas perangnya dengan Hamas, bahkan sekutu terdekatnya pun menyatakan kemarahannya atas kematian warga sipil. Israel bersikeras bahwa mereka mematuhi hukum internasional bahkan ketika mereka menghadapi pengawasan ketat di pengadilan-pengadilan tinggi dunia, salah satunya pekan lalu menuntut agar mereka menghentikan serangan di Rafah.

Netanyahu tidak merinci kesalahan tersebut. Militer Israel awalnya mengatakan mereka telah melakukan serangan udara tepat di kompleks Hamas, menewaskan dua militan senior. Ketika rincian mengenai serangan dan penembakan tersebut terungkap, militer mengatakan telah membuka penyelidikan atas kematian warga sipil.

Serangan pada Minggu malam, yang tampaknya merupakan salah satu perang paling mematikan, membantu meningkatkan jumlah korban tewas warga Palestina secara keseluruhan dalam perang tersebut di atas 36.000, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang tidak membedakan antara pejuang dan non-pejuang dalam penghitungannya.

“Meskipun kami berupaya semaksimal mungkin untuk tidak menyakiti warga sipil yang tidak bersalah, tadi malam terjadi kesalahan yang tragis,” kata Netanyahu pada hari Senin dalam pidatonya di parlemen Israel. “Kami sedang menyelidiki insiden tersebut dan akan mendapatkan kesimpulan karena ini adalah kebijakan kami.”

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait