Penggunaan cloud mengurangi biaya dan infrastruktur IT.
Olimpiade Musim Dingin Beijing yang telah berakhir memecahkan pembaharuan. Selain digelar di tengah pandemi Covid-19, Beijing menjadi olimpiade pertama yang mengintegrasikan sistemnya ke dalam layanan cloud.
Cloud merupakan teknologi digital yang dapat menyimpan, serta menyiarkan seluruh dokumen dalam agenda tersebut. Komite Olimpiade Beijing bekerja sama dengan sistem yang dimiliki Alibaba Cloud perusahaan teknologi raksasa Cina.
“Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 tidak hanya akan dikenang dengan kegembiraan dan prestasi fenomenal yang dibawa oleh para atlet dari seluruh dunia, tetapi juga sebagai tolak ukur baru yang telah ditetapkan untuk mendorong olimpiade yang lebih efisien, berkelanjutan, dan inklusif,” kata President, Alibaba Cloud Intelligence, Jeff Zhang, dalam keterangan resminya Rabu (23/2).
Teknologi cloud telah mendukung proses digitalisasi olimpiade.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Komite Penyelenggara Beijing untuk Olimpiade dan Paralimpiade Musim Dingin 2022 (BOCOG) melaksanakan rencana induk untuk Olimpiade Musim Dingin yang mencakup penerapan sistem operasional utama berdasarkan penyampaian Atos Mitra TI Seluruh Dunia IOC, seperti Sistem Manajemen Permainan (GMS), Sistem Manajemen Olimpiade (OMS) dan Sistem Distribusi Olimpiade (ODS). Semua sistem ini telah dimigrasikan ke infrastruktur cloud milik Alibaba.