Dengan lebih dari 27% suara dihitung, Castro, istri mantan Presiden Manuel Zelaya, mendapat 53,7% dukungan.
Kandidat oposisi sayap kiri, Xiomara Castro berlomba untuk memimpin lebih awal dalam pemilihan presiden Honduras pada Minggu (28/11). Hasil pemilihan parsial menunjukkan, menempatkannya di posisi terdepan untuk menjadi pemimpin wanita pertama di negara Amerika Tengah itu.
Dengan lebih dari 27% suara dihitung, Castro, istri mantan Presiden Manuel Zelaya, mendapat 53,7% dukungan. Sementara Nasry Asfura, kandidat dari Partai Nasional yang berkuasa mendapat 33,8%, kata dewan pemilihan nasional.
Kemenangan Castro akan mengakhiri belasan tahun pemerintahan konservatif, dan mengembalikan kekuasaan kiri Honduras untuk pertama kalinya sejak Zelaya digulingkan dalam kudeta 2009.
Pendukung Castro memuji hasil awal sebagai bukti kemenangan. Namun, baik Partai Nasional maupun partainya, Liberty and Refoundation (Libre) telah mengklaim kemenangan setelah hari pemungutan suara itu sebagai sebuah pemilihan yang bersejarah.
Castro telah berusaha untuk menyatukan oposisi terhadap Presiden Juan Orlando Hernandez yang akan lengser dari jabatannya, yang telah membantah tuduhan memiliki hubungan dengan geng-geng yang kuat, meskipun ada penyelidikan terbuka di Amerika Serikat yang menghubungkannya dengan dugaan perdagangan narkoba.