Penembakan itu terjadi di sebuah tempat di rute parade di mana penduduk telah menempati titik pandang utama di awal hari.
Seorang pria bersenjata di atap melepaskan tembakan pada parade Hari Kemerdekaan di pinggiran Kota Chicago pada Senin (4/7) waktu setempat, menewaskan sedikitnya enam orang, melukai sedikitnya 30 dan menyebabkan ratusan peserta arak-arakan, orang tua dengan kereta bayi dan anak-anak dengan sepeda melarikan diri karena ketakutan.
Pihak berwenang mengatakan, seorang pria berusia 22 tahun yang disebutkan sebagai orang yang berkepentingan dalam penembakan itu dibawa ke tahanan polisi pada Senin malam, setelah perburuan selama berjam-jam.
Penembakan 4 Juli merupakan peristiwa yang terbaru untuk menghancurkan kehidupan Amerika. Sekolah, gereja, toko kelontong dan sekarang pawai komunitas semuanya menjadi tempat pembunuhan dalam beberapa bulan terakhir. Kali ini, pertumpahan darah terjadi ketika bangsa itu mencoba mencari alasan untuk merayakan pendiriannya dan ikatan yang masih menyatukannya.
“Sungguh mengerikan bahwa perayaan kemerdekaan Amerika dicabik-cabik oleh wabah khas Amerika kita,” kata Gubernur Illinois J.B. Pritzker pada konferensi pers.
"Saya marah karena tidak harus seperti ini. Sementara kita merayakan 4 Juli hanya setahun sekali, penembakan massal telah menjadi tradisi mingguan -ya, mingguan- Amerika," kata dia lagi.