Terjadinya kabut asap beracun imbas aksi menetang larangan kembang api saat festival cahaya Hindu.
New Delhi, India, diselimuti kabut asap beracun dan udara tercemar pada Jumat (5/11) waktu setempat, sehari setelah festival cahaya Hindu, Diwali. Disebut yang paling berbahaya pada tahun ini imbas aksi menetang larangan kembang api.
Kualitas udara di New Delhi itu terburuk daripada ibu kota negara lain di dunia. Di Delhi, kota berpenduduk hampir 20 juta orang, pembacaan PM2.5 pada Jumat rata-rata 706 mikrogram.
Indeks Kualitas Udara (AQI) melonjak menjadi 451 pada skala 500 pada Jumat, angka maksimum yang tercata selama 2021. Menurut panduan dewan pengendalian polusi federal, angka tersebut menunjukkan kondisi parah dan memengaruhi kesehatan dan berdampak serius terhadap warga yang memiliki riwayat penyakit.
PM2.5 di udara dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular dan pernapasan, seperti kanker paru-paru. Lebih dari satu juta jiwa di India meninggal setiap tahunnya karena kualitas udara buruk.
"Larangan petasan tampaknya tidak berhasil di Delhi, yang menyebabkan tingkat polusi berbahaya menambah sumber-sumber abadi yang ada," kata analis Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA), Sunil Dahiya.