Mereka merasa diabaikan oleh pemerintahan Korea Selatan.
Sekelompok pengungsi Korea Utara meluncurkan partai politik di Korea Selatan pada Selasa (18/2). Itu bertujuan untuk menampung 33.500 suara pembelot yang tinggal di Korea Selatan dan menentang konsiliasi dengan Pyongyang.
"Kami selalu dianggap sebagai minoritas dan alien," ujar Kim Joo-il, sekretaris jenderal Partai Unifikasi Selatan-Utara, pada peluncuran partai itu di Seoul. "Para pembelot Korea Utara sekarang adalah masa depan unifikasi."
Keputusan untuk membentuk partai politik formal dinilai adalah sinyal bahwa para pembelot mencari peran politik yang lebih langsung menjelang pemilihan parlemen pada April.
Sejumlah pihak mengkritik pemerintahan Presiden Moon Jae-in yang mereka anggap menyampingkan para pembelot dan mengabaikan hak asasi manusia dalam upaya untuk memperbaiki hubungan dengan Korea Utara.
Dalam peluncuran partai baru tersebut, peserta membahas isu-isu yang telah menjadi seruan para pembelot, yang menilai pemerintah Korea Selatan memberi mereka terlalu sedikit dukungan.