Latihan tersebut difokuskan terutama di Pulau Abu Musa, meskipun pengawal Revolusi Iran juga mendaratkan pasukan di Pulau Greater Tunb.
Pengawal Revolusi paramiliter Iran meluncurkan latihan militer mendadak pada Rabu (8/8) di pulau-pulau yang disengketakan di Teluk Persia, tepat ketika militer AS meningkatkan kehadirannya di wilayah tersebut atas penyitaan kapal oleh Teheran, baru-baru ini.
Kantor berita milik pemerintah Iran, IRNA, mengabarkan, latihan tersebut difokuskan terutama di Pulau Abu Musa, meskipun pengawal Revolusi Iran juga mendaratkan pasukan di Pulau Greater Tunb. Kawanan kapal kecil dan cepat ikut ambil bagian, bersama dengan pasukan terjun payung, drone, dan sistem rudal permukaan-ke-laut yang diluncurkan truk.
“Kami selalu mengusahakan keamanan dan ketenangan; ini cara kami,” kata kepala Garda Jenderal Hossein Salami, dalam pidato yang disiarkan televisi selama latihan. “Bangsa kita waspada, dan memberikan respons yang keras terhadap semua ancaman, hasutan yang rumit, dan skenario rahasia serta permusuhan.”
Salami kemudian mengatakan kepada TV pemerintah: "Sama sekali tidak perlu kehadiran Amerika atau sekutu Eropa atau non-Eropa di wilayah tersebut."
Latihan itu dilakukan saat ribuan Marinir dan pelaut di kapal serbu amfibi USS Bataan dan USS Carter Hall dan sebuah kapal pendarat, sedang dalam perjalanan ke Teluk Persia. AS telah mengirim pesawat tempur A-10 Thunderbolt II, pesawat tempur F-16 dan F-35, serta kapal perusak USS Thomas Hudner, ke wilayah tersebut.