Serangga sebagai sumber protein yang berkelanjutan berkat dampak lingkungan yang lebih rendah dan nilai gizinya tinggi.
Ulat kuning kering, bentuk larva dari kumbang ulat bambu aman dikonsumsi manusia baik dalam bentuk keseluruhan maupun sebagai bubuk tambahan makanan. Demikian dikatakan pengawas makanan Uni Eropa.
Menurut Otoritas Keamanan Pangan Eropa, langkah pertama pihak berwenang sudah mempertimbangkan apakah menyetujui penjualan camilan, batang protein, kue, dan makanan lain dengan bahan yang mengandung serangga.
Keputusan tersebut merupakan kejutan bagi bisnis peternakan serangga, yang mana diprediksi peneliti Arcluster akan tumbuh sepuluh kali lipat hingga melebihi $ 4,1 miliar secara global pada tahun 2025.
Serangga muncul sebagai sumber protein yang berkelanjutan berkat dampak lingkungannya yang lebih rendah dan nilai gizinya yang tinggi, mencatat rekor yang menarik. Pembiayaan modal ventura dan perhatian dari raksasa seperti Cargill Inc. dan Nestle SA.
Pada dasarnya, hal ini membantu menciptakan sumber protein baru yang berkelanjutan bagi dunia. Direktur manajemen risiko dan sumber untuk bisnis nutrisi hewan Cargill, Helene Ziv mengatakan dalam sebuah wawancara, "kami sangat nyaman dengan kualitas nutrisinya."