Joe Biden akhirnya, menandatangani rancangan undang-undang pendanaan sementara, untuk menjaga lembaga-lembaga federal tetap buka.
Ancaman penutupan pemerintah federal tiba-tiba menghilang pada Sabtu (30/9) malam, ketika Presiden Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang pendanaan sementara, untuk menjaga lembaga-lembaga federal tetap buka dengan sedikit waktu luang, setelah Kongres menyetujui kesepakatan bipartisan.
Paket tersebut mengurangi bantuan ke Ukraina, yang merupakan prioritas Gedung Putih yang ditentang oleh semakin banyak anggota parlemen dari Partai Republik. Namun, meningkatkan bantuan bencana federal sebesar US$16 miliar, sekaligus memenuhi permintaan penuh Biden. RUU tersebut mendanai pemerintah hingga 17 November.
Setelah kekacauan yang terjadi selama berhari-hari di DPR, Ketua DPR Kevin McCarthy tiba-tiba mengabaikan tuntutan pemotongan belanja besar-besaran dari sayap kanannya dan malah mengandalkan Partai Demokrat untuk meloloskan RUU tersebut, yang berisiko terhadap pekerjaannya sendiri. Senat menindaklanjutinya dengan bagian terakhir yang menutup hari yang penuh gejolak di Capitol.
“Ini adalah kabar baik bagi rakyat Amerika,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Dia juga mengatakan, Amerika Serikat “dalam keadaan apa pun tidak dapat membiarkan dukungan Amerika untuk Ukraina terganggu” dan berharap McCarthy “akan menjaga komitmennya kepada rakyat Ukraina dan mengamankan aliran dukungan yang diperlukan untuk membantu Ukraina pada saat kritis ini.”