Di Sidang Umum PBB, PM Mahathir mengatakan bahwa India telah menyerbu dan menduduki Kashmir.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menuturkan, pemerintahannya akan memantau situasi perdagangan dengan India.
Pernyataan Mahathir tersebut muncul setelah India dilaporkan mempertimbangkan pembatasan perdagangan terhadap Malaysia atas kritik Negeri Jiran terhadap kebijakan pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi di Kashmir.
Sejumlah sumber di pemerintahan dan industri mengatakan kepada Reuters bahwa pekan lalu New Delhi tengah mencari cara untuk membatasi impor minyak sawit dan barang-barang lainnya dari Malaysia. Itu merupakan balasan atau pidato PM Mahathir di Sidang Umum PBB pada September, di mana dia mengatakan India telah menyerbu dan menduduki Jammu dan Kashmir.
Sejauh ini, pihak Malaysia mengatakan belum menerima apa pun secara resmi dari India.
Kantor berita Bernama pada Minggu melaporkan bahwa pemerintahan Mahathir akan mempelajari dampak dari tindakan yang akan diambil India.