Dunia

Pertama dalam beberapa dekade, China mencatat penurunan populasi

Statistik juga menunjukkan peningkatan urbanisasi di negara yang secara tradisional sebagian besar adalah pedesaan.

Selasa, 17 Januari 2023 13:48

China selama ini memiliki image sebagai negara dengan populasi raksasa. Namun, bisa jadi image itu akan berubah di tahun-tahun mendatang. Baru-baru ini Negeri Tirai Bambu mengumumkan bahwa terjadi penurunan populasi dan angka kelahiran. Ini terjadi pertama kali dalam beberapa dasawarsa terakhir. 

Biro Statistik Nasional melaporkan Selasa bahwa negara itu memiliki 850.000 orang lebih sedikit pada akhir 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Penghitungan hanya mencakup populasi China daratan, tidak termasuk Hong Kong dan Makau serta penduduk asing.

Itu menyisakan total 1,41 miliar orang, dengan 9,56 juta kelahiran dibandingkan 10,41 juta kematian, kata biro itu pada pengarahan pada hari Selasa.

Laki-laki melebihi jumlah perempuan sebesar 722,06 juta menjadi 689,69 juta, akibat dari kebijakan ketat satu anak yang baru secara resmi berakhir pada tahun 2016 dan preferensi tradisional untuk mendapatkan keturunan laki-laki untuk meneruskan nama keluarga.

Sejak meninggalkan kebijakan tersebut, China telah berusaha mendorong keluarga untuk memiliki anak kedua atau bahkan ketiga, dengan sedikit keberhasilan, yang mencerminkan sikap di sebagian besar Asia timur di mana angka kelahiran turun drastis. Di Cina, biaya membesarkan anak di kota sering disebut sebagai penyebabnya.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait