Tiga buku anak-anak yang menceritakan kehidupan domba dilarang beredar di Hong Kong. Polisi menangkap 5 orang terkait buku itu.
Polisi keamanan nasional di Hong Kong menangkap lima anggota serikat terapis wicara atas serangkaian buku anak-anak yang menurut pihak berwenang menunjukkan dukungan untuk gerakan protes 2019 dan "menghasut kebencian" terhadap pemerintah kota.
Dua pria dan tiga wanita berusia 25-28-semuanya adalah anggota Serikat Umum Terapis Bicara Hong Kong-ditangkap karena dicurigai "berkonspirasi untuk menerbitkan publikasi buku fabel yang mengandung hasutan." Tiga buku bergambar anak-anak itu berjudul "Penjaga Desa Domba, Pengumpul Sampah Desa Domba ,dan 12 Pahlawan Desa Domba. "
Polisi keamanan nasional menyita sekitar 550 buku anak-anak, selebaran, komputer, dan ponsel dalam penggerebekan pagi terhadap serikat pekerja. Mereka juga menangkap ketua, wakil ketua, sekretaris dan bendahara dan membekukan aset organisasi senilai HK$160 ribu ( sekitar Rp298 juta).
Inspektur Senior Steve Li mengatakan 'domba' itu dimaksudkan untuk mewakili pengunjuk rasa yang melawan polisi anti huru hara pada tahun 2019, dan menggambarkan pihak berwenang sebagai serigala. "Mempercantik perilaku buruk, dan meracuni pikiran anak-anak yang mudah dipengaruhi," kata Li.
Satu buku mencirikan serigala sebagai kotor dan domba sebagai bersih, sementara yang lain memuji tindakan domba heroik yang menggunakan tanduk mereka untuk melawan meskipun secara alami adalah sosok yang damai, kata Li.