Jika biasanya kegiatan muktamar dilaksanakan selama empat hari, namun pada tahun ini, hanya diselenggarakan selama tiga hari.
Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menyelenggarakan Sidang Pleno I Muktamar ke-48 di Surakarta, Sabtu (5/11). Muktamar periode ini dilakukan secara hibrid atau kombinasi online dan offline.
Jika biasanya kegiatan muktamar dilaksanakan selama empat hari, namun pada tahun ini, hanya diselenggarakan selama tiga hari yakni pada pada Jumat-Minggu 18-20 November 2022. Itu tak lain karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
"Hari ini kita melakukan persidangan secara hibrid, maka insyaAllah kita sudah beradaptasi dengan ini, pembahasan dan persidangan akan berjalan lancar. Kalau pun ada kesulitan, kita akan mengatasinya dengan baik," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir dalam keterangannya, Sabtu.
Haedar mengatakan bahwa prosesi Muktamar secara hibrid merupakan tonggak baru bagi persyarikatan. Meski demikian, ia mengingatkan agar Sidang Pleno I ini mesti dikawal, bermarwah utama, memberikan uswatun hasanah, dan bermanfaat bagi semesta kehidupan.
Dalam Sidang Pleno I ini, Agus Taufiqurrahman bertindak sebagai pimpinan sidang. Kegiatan dalam sidang ini hanya mendengarkan tanggapan dari peserta muktamar atas materi muktamar yang telah disiapkan PP Muhammadiyah.