Keputusan Presiden Rivlin tidak menjamin Netanyahu akan memimpin pemerintahan Israel berikutnya.
Presiden Israel telah memberikan mandat kepada Benjamin Netanyhu untuk membentuk pemerintahan koalisi. Namun, keputusan Reuven Rivlin tersebut tidak menjamin Netanyahu akan menjabat sebagai perdana menteri.
Netanyahu punya waktu enam minggu untuk membentuk koalisi mayoritas di parlemen Israel atau yang dikenal pula dengan sebutan Knesset.
"Tanggung jawab untuk membentuk pemerintahan akan diserahka kepada perdana menteri sekaligus pemimpin Likud Benjamin Netanyahu," demikian pengumuman dari kantor presiden.
Dengan Knesset yang terpecah-pecah, Netanyahu menghadapi perjuangan berat untuk mendapat dukungan setidaknya 61 dari 120 anggota parlemen. Jika upayanya gagal, Rivlin dapat menugaskan orang lain, yang kemungkinan besar adalah pemimpin oposisi, Benny Gantz.
Skenario tersebut hampir terjadi pada Mei lalu setelah Netanyahu gagal mengumpulkan koalisi menyusul hasil pemilihan serupa. Tetapi alih-alih memberi oposisi kesempatan untuk membentuk pemerintahan, Netanyahu malah mendorong pembubaran Knesset, memicu pemilu ulang dan memberinya peluang lagi.