Palestina berharap akan mendapat dukungan di DK PBB untuk melahirkan resolusi yang mengutuk proposal Trump. Namun, itu tidak mungkin.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan berbicara di Dewan Keamanan PBB dalam dua minggu ke depan terkait proposal perdamaian Timur Tengah yang diumumkan Presiden Donald Trump pada Selasa (28/1). Hal tersebut diungkapkan oleh utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour pada Rabu (30/1).
Mansour mengatakan, pihaknya berharap DK PBB yang beranggotakan 15 negara, akan melakukan pemungutan suara atas rancangan resolusi berhubungan dengan proposal tersebut.
Menurut sejumlah diplomat, bisa dipastikan Amerika Serikat akan memveto rancangan resolusi semacam itu. Namun, veto AS memungkinkan Palestina membawa rancangan resolusi ke Majelis Umum PBB, di mana pemungutan suara akan secara terbuka menunjukkan bagaimana dunia internasional menyikapi proposal perdamaian yang disodorkan Trump.
"Kami akan mengupayakan yang terbaik dengan teman-teman kami untuk menghadirkan rancangan resolusi yang sekuat mungkin dan mendapat dukungan," kata Mansour.
Namun, Mansour tidak membocorkan apa yang akan dimuat dalam rancangan resolusi tersebut.