Akhirnya Donald Trump mengumumkan proposal perdamaian Timur Tengah yang lama dinanti.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (28/1), mengusulkan pembentukan Negara Palestina sebagai bagian dari proposal perdamaian Timur Tengah yang lama digodoknya. Palestina mengutuk rancangan tersebut karena memaksakan kondisi yang ketat terhadap mereka dan di lain sisi membiarkan Israel mempertahankan kendali atas pemukiman Yahudi di Tepi Barat.
Trump mengumumkan rencana perdamaian Timur Tengah di Gedung Putih dengan didampingi oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Rancangan tersebut termasuk moratorium aktivitas pemukiman baru oleh Israel selama empat tahun.
Meski tujuan Trump adalah untuk mengakhiri konflik selama beberapa dekade, rencana yang diajukannya menguntungkan Israel.
Dengan rancangan tersebut, dinilai nyaris tidak mungkin untuk menghidupkan kembali pembicaraan Israel-Palestina yang mandek sejak 2014. Namun, oleh Uni Emirat Arab, rencana itu disebut titik awal penting untuk kembali ke negosiasi.
Arab Saudi dan Mesir juga merespons positif rencana yang diusulkan pemerintahan Trump.