Protes antipemerintah di sejumlah kota di Mesir dimulai pada Jumat (20/9).
Pasukan keamanan Mesir bentrok dengan ratusan demonstran antipemerintah di kota pelabuhan Suez dalam aksi protes hari kedua terhadap rezim Abdel Fattah el-Sisi. Mereka menembakkan gas air mata dan peluru tajam.
Jumlah pasukan keamanan yang masif juga dipertahankan di Lapangan Tahrir, pusat revolusi Mesir 2011, pada Sabtu (21/9) menyusul protes di sejumlah kota pada Jumat (20/9) menyerukan mundurnya Presiden Sisi.
Demonstrasi semacam itu disebut jarang terjadi setelah Mesir secara efektif melarang protes di bawah UU yang disahkan pascapenggulingan mendiang Mohamed Morsi oleh militer.
Tetapi kemarahan masyarakat yang dipicu atas kenaikan harga telah meluap di Negeri Piramida itu. Pemerintah Sisi sendiri telah memberlakukan langkah-langkah penghematan ketat sejak 2016 sebagai bagian dari paket pinjaman US$12 miliar dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Menurut data resmi yang dirilis pada Juli, hampir satu dari tiga orang di Mesir hidup di bawah garis kemiskinan, dengan kurang dari US$1,40 sehari.