Presiden El Savador Nayib Bukele dikecam luar dan dalam. Dia dianggap sebagai diktator.
Ribuan orang di El Salvador turun ke jalan pada hari Minggu (17/10) untuk menyampaikan berbagai keluhan terhadap Presiden Nayib Bukele. Masa aksi tersebut memprotes beberapa kebijakan yang ada, mulai dari menetapan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah hingga memecat hakim Mahkamah Agung, yang dipandang oleh para kritikus sebagai perebutan kekuasaan.
4.000 orang turun ke jalan di ibu kota San Salvador dengan membawa spanduk yang bertuliskan “tolak bitcoin”, yang secara resmi menjadi alat pembayaran yang sah di negara Amerika Tengah pada bulan September 2021, dan pemecatan hakim Mahkamah Agung serta potensi Bukele untuk menjadi presiden dua periode berturut-turut.
Orang-orang di jalan meneriakkan slogan-slogan "Apa yang diinginkan El Salvador? Singkirkan diktator!" Di dekat alun-alun utama ibu kota, pengunjuk rasa membakar boneka bergambar presiden berusia 40 tahun itu.
Pada bulan September, Bukele menyatakan dirinya adalah seorang "diktator" negara Amerika Tengah di akun Twitternya. Namun hal tersebut hanyalah sebuah lelucon di tengah kekhawatiran tentang meningkatnya konsentrasi kekuasaannya.
Pada bulan Mei 2021, Kongres yang didominasi oleh partai Ide Baru Bukele memilih untuk memecat hakim di panel konstitusional Mahkamah Agung, di antara ahli hukum paling senior di negara itu, serta jaksa agung saat itu.