Menurut jubir Kremlin, sanksi baru yang diterapkan AS dan Uni Eropa merupakan campur tangan mereka dalam urusan dalam negeri Rusia.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Rabu (3/3) mengecam sanksi baru Uni Eropa dan Amerika Serikat terhadap Rusia atas dugaan peracunan tokoh oposisi, Alexei Navalny.
Menurut Peskov, Kremlin melihat sanksi baru tersebut sebagai campur tangan dalam urusan dalam negeri Rusia dan menganggap dasar penerapannya sebagai tuduhan yang tidak masuk akal.
"Sanksi itu tidak lain adalah campur tangan dalam urusan dalam negeri Rusia. Secara umum, kami hanya dapat mengungkapkan penyesalan mereka menggunakan metode seperti itu, yang memiliki dampak yang sangat merusak pada hubungan bilateral," tuturnya.
Lebih lanjut, Peskov menegaskan bahwa Rusia menganggap penerapan sanksi mutlak tidak dapat diterima.
"Langkah ini secara signifikan merugikan hubungan yang sudah ada, dalam hal ini hubungan dengan Amerika Serikat dan hubungan dengan Uni Eropa," sambungnya.