Dunia

Rusia sulit percaya ISIS lancarkan serangan ke Moskow

Dia mengatakan bahwa seseorang di pihak Ukraina telah menyiapkan "jendela" bagi orang-orang bersenjata untuk melarikan diri.

Kamis, 28 Maret 2024 10:49

Serangan terhadap gedung konser di Moskow pada hari Jumat pekan lalu menewaskan sedikitnya 143 orang. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada hari Rabu (27/3) “sangat sulit dipercaya” bahwa ISIS mempunyai kemampuan untuk melancarkan serangan tersebut.

Zakharova mengulangi pernyataan Moskow bahwa Ukraina berada di balik serangan di Balai Kota Crocus, serangan paling mematikan yang pernah dialami Rusia dalam 20 tahun.

Kementerian Darurat Rusia menerbitkan daftar nama yang menunjukkan 143 orang tewas dalam penembakan massal Jumat lalu. Penghitungan resmi sebelumnya menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 139 orang.

ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas pembantaian tersebut dan para pejabat Amerika Serikat mengatakan mereka memiliki informasi intelijen yang menunjukkan bahwa pembantaian tersebut dilakukan oleh cabang jaringan tersebut di Afghanistan, ISIS Khorasan. Ukraina berulang kali membantah pihaknya terkait dengan serangan itu.

Namun Zakharova mengatakan negara-negara Barat segera melemparkan tanggung jawab pada ISIS sebagai cara untuk mengalihkan kesalahan dari Ukraina dan pemerintah Barat yang mendukung Kyiv.

“Untuk menghilangkan kecurigaan dari kolektif Barat, mereka sangat perlu menemukan sesuatu, jadi mereka menggunakan ISIS, mengeluarkan kartu as, dan hanya beberapa jam setelah serangan teroris, media Anglo-Saxon mulai menyebarkan versi-versi ini," katanya disitir Reuters.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan itu dilakukan oleh kelompok militan, namun menyatakan serangan itu menguntungkan Ukraina dan Kyiv mungkin punya peran.

Dia mengatakan bahwa seseorang di pihak Ukraina telah menyiapkan "jendela" bagi orang-orang bersenjata untuk melarikan diri melintasi perbatasan sebelum mereka ditangkap di Rusia barat pada Jumat malam.

Namun pada hari Selasa, pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan orang-orang bersenjata itu awalnya berusaha menyeberang ke negaranya sebelum berbalik dan menuju Ukraina setelah mereka menyadari bahwa penyeberangan ke Belarusia telah ditutup.

Direktur badan keamanan FSB Rusia mengatakan pada hari Selasa bahwa dia yakin Ukraina, bersama dengan AS dan Inggris, terlibat dalam serangan Moskow.

Setelah penembakan itu, seorang pejabat AS mengatakan Washington telah memperingatkan Moskow dalam beberapa pekan terakhir tentang kemungkinan terjadinya serangan.

Dikutip Washington Post, pihak berwenang Rusia pada hari Rabu melaporkan bahwa sebanyak 95 orang hilang dan tidak termasuk dalam daftar korban tewas atau terluka.(reuters,washingtonpost)

Arpan Rachman Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait