Pengamat menilai bahwa rezim Kim Jong Un adalah rezim yang berbohong dan hanya melakukan pencitraan.
Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un sedang memainkan peranan penting di semenanjung Korea. Peran yang dimainkan saat ini dia menjadi karakter protagonis. Banyak orang di berbagai belahan dunia bertepuk tangan dan menyanjungnya.
Jelas, hal itu sangat bertolak belakang jika melihat enam bulan lalu sebelumnya. Kim menjadi pemain antagonis yang menebarkan provokasi, bahkan teror kepada rakyat dan militer Korea Selatan (Korsel) dan Jepang.
Dia mengancam akan melakukan uji coba misil antar benua yang konon kabarnya bisa sampai ke Alaska. Kim bahkan memerintahkan uji coba nuklir yang menciptakan gempa.
Ada apa gerangan perubahan karakter Kim dari antagonis menjadi protagonis? Apakah dia sedang bersandiwara? Ataukah dia ingin mencitrakan diri sebagai pemimpin protagonis kedepannya dan menunjukkan keseriusannya?
Menjadi karakter yang lunak memang bukan kepribadian Kim sebelumnya. Kim pernah bersitegang dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, malah berbalik mengajak berunding dalam satu meja. Anehnya, Trump justru menerima undangan dan memanfaatkan kesempatan. Jika terwujud, mereka akan bertemu pada Mei mendatang.