Kandidat Menlu AS diduga akan jadi duet yang kompak dengan Trump. Termasuk dalam kebijakan luar negeri ihwal nuklir Iran dan Korut.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memecat Menteri Luar Negeri (Menlu) Rex Tillerson kemarin usai berdebat di publik tentang kebijakan Korea Utara (Korut), Rusia, dan Iran. Trump menunjuk Direktur CIA Mike Pompeo sebagai Menlu baru.
Berbeda dengan Tillerson, Pompeo merupakan mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Republik. Jelas, Pompeo selalu berhati-hati dalam bersikap dan berbicara karena dia adalah seorang politikus.
Dalam berbagai isu luar negeri, Pompeo juga senada dengan Trump. Dia juga memiliki pandangan sama seperti utusan khusus AS di PBB Nikki Haley. Nantinya, Pompe dan Haley diprediksi akan menjadi tim yang solid dalam kebijakan luar negeri AS.
“Pompeo memiliki pandangan yang tajam,” ujar seorang pejabat intelijen CIA yang tidak disebutkan namanya dilansir CNN, Rabu (14/3). Dia mengungkap Pompeo memiliki telinga Trump. “Pompeo bisa menjadi pemimpin kuat di korps diplomat AS dibandingkan Tillerson,” ujar sumber tersebut.
Hubungan politik luas yang dimiliki Pompeo akan membawa Departemen Luar Negeri menjadi institusi yang disegani. Selama kepemimpinan Tillerson, departemennya dinilai terisolasi karena kurang dukungan politik.