Perdana Menteri Ana Brnabic mengatakan pada hari Rabu bahwa dia bersedia mengundurkan diri.
Puluhan ribu warga Serbia telah bergabung dalam protes anti-pemerintah di Beograd untuk keenam kalinya sejak 3 Mei.
Pengunjuk rasa menyalahkan budaya kekerasan atas kematian 18 orang dalam dua penembakan massal. Mereka menyerukan menteri dalam negeri untuk mengundurkan diri.
1. Demo Beberapa Kota
Berteriak “[Presiden Serbia Aleksandar] Vucic turun!” dan pegang spanduk besar bertuliskan "Mahasiswa menentang kekerasan", para pengunjuk rasa berkumpul pada hari Jumat (9/6) di depan parlemen dan berbaris serentak ke gedung pemerintah.
Ibu kota Beograd dan beberapa kota Serbia lainnya dilanda demonstrasi massa sejak dua aksi penembakan mematikan yang meletus pada awal Mei menewaskan 18 orang dan melukai 20 lainnya, termasuk murid sekolah dasar. Protes Jumat menjadi yang keenam di ibu kota Serbia sejak pembunuhan itu.
2. Tuntut Mendagri Mundur
Para pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri Mendagri Serbia, Bratislav Gasic, dan kepala dinas rahasia Aleksandar Vulin. Kedua sasaran itu mereka salahkan karena gagal menyeret kelompok kriminal ke pengadilan.
“Kita tidak dapat mengembalikan nyawa para korban, tetapi kita dapat memastikan bahwa ini tidak terjadi lagi,” kata aktor Milan Maric saat berbicara kepada massa. “Kita ingin Serbia tanpa kekerasan, Serbia penuh harapan.”
3. Cabut Izin TV, Tabloid Kekerasan
Para pengunjuk rasa juga menyerukan pencabutan izin siaran nasional untuk saluran televisi Pink TV dan Happy TV serta pelarangan beberapa tabloid yang mereka tuduh mempromosikan kekerasan.
“Saya berharap protes terus berlanjut, karena tidak ada jalan lain,” kata pengunjuk rasa yang menyebut namanya Milica.
“Saya pikir, pada satu titik, pemerintah harus mengalah, korbannya sejumlah besar orang dan pada akhirnya mereka harus mengalah pada tekanan ini,” tambahnya.
4. PM Bersedia Mundur
Perdana Menteri Ana Brnabic mengatakan pada hari Rabu bahwa dia bersedia mengundurkan diri. Sembari menyampaikan undangan kepada partai-partai oposisi – yang mendukung protes – untuk berdialog.
Tetapi para pemimpin protes bersikeras. Mengatakan bahwa mereka tidak akan berbicara dengan pemerintah sampai semua tuntutan mereka terpenuhi.
5. Presiden Tidak Terima Disalahkan
Vucic mengatakan pemerintahnya tidak bersalah.
“Apakah pemerintah yang harus disalahkan atas kejahatan yang terjadi? Saya tidak bisa menerima itu,” katanya kepada Reuters, Jumat.
Serbia memiliki budaya senjata yang mengakar kuat. Sama dengan negara Balkan Barat lainnya dibanjiri dengan senjata kelas militer dan persenjataan milik pribadi setelah perang tahun 1990-an yang menghancurkan bekas Yugoslavia. Namun, penembakan massal jarang terjadi.