Beberapa negara termasuk AS dan negara-negara anggota Uni Eropa telah mengevakuasi personel diplomatik dari Haiti akibat krisis ini.
Sebanyak empat belas mayat ditemukan di pinggiran ibukota Haiti, Senin (18/3). Penemuan ini terjadi setelah kekacauan geng yang terjadi selama tiga pekan yang memaksa Perdana Menteri Ariel Henry untuk mengundurkan diri.
Penduduk setempat mengatakan kepada AFP bahwa mereka tidak mengetahui penyebab kematian tersebut namun mengatakan bahwa lingkungan Laboule dan Thomassin, di pinggiran Petion-Ville, telah diserang penjahat bersenjata sejak fajar.
Saksi mata mengatakan anggota geng menyerang bank, pompa bensin, dan rumah-rumah di daerah tersebut. Tembakan terus terdengar di Petion-Ville pada sore hari.
“Mereka datang mengenakan balaclava di mobil, sepeda motor, dengan ambulans sendiri, lalu mereka membantai penduduk Petion-Ville,” kata warga setempat Vincent Jean Robert.
Saksi mata mengatakan anggota geng menyerang bank, pompa bensin, dan rumah-rumah di daerah tersebut. Tembakan terus terdengar di Petion-Ville pada sore hari.