Indonesia dan Belanda memiliki program pengembangan kapasitas bagi para petani sawit.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan bahwa pemerintah berharap Belanda dapat membantu Indonesia menghadapi persoalan diskriminasi minyak kelapa sawit di Eropa.
"Kita minta dukungan Belanda agar bisa menjadi salah satu negara yang membantu mengatasi diskriminasi minyak kelapa sawit," jelas Faizasyah usai menghadiri diskusi bertajuk "A Conservation with Prime Minister of the Netherlands Mark Rutte" di Le Meridien, Jakarta, pada Senin (7/10).
Salah satu bentuk dukungan yang sudah diberikan Belanda terkait pengelolaan minyak kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia adalah program pengembangan kapasitas bagi para petani sawit.
Faizasyah menyebut, di New York, Amerika Serikat, pada 26 September, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait kerja sama tersebut.
"Jadi yang dilakukan Belanda adalah dalam konteks memastikan bahwa produk kelapa sawit kita yang masuk ke negara mereka berasal dari sumber yang berkelanjutan," jelas dia.