CEO SoftBank Masayoshi Son sempat ditunjuk sebagai anggota komite pengarah untuk proyek tersebut.
Perusahaan asal Jepang SoftBank Group menegaskan, mereka tidak jadi berinvestasi dalam proyek Indonesia untuk membangun Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajam, Paser Utara, Kalimantan Timur. Kendati begitu, mereka tetap berkomitmen untuk mendukung ekosistem startup di Indonesia sekaligus yang terbesar di Asia Tenggara.
"Kami tidak berinvestasi dalam proyek ini, tetapi kami terus berinvestasi di Indonesia melalui perusahaan portofolio SoftBank Vision Fund," kata SoftBank dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Nikkei Asia, Sabtu (12/3).
Sebelumnya setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan pemindahan ibu kota dari Jakarta pada 2019, Ketua dan CEO SoftBank Masayoshi Son, ditunjuk sebagai anggota komite pengarah untuk proyek tersebut, bersama dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed Al Nahyan dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.
Pada Januari 2020, Son bertemu dengan Jokowi di Jakarta untuk membahas proyek-proyek potensial. Sebuah kota pintar baru, teknologi terbaru, kota bersih dan banyak memanfaatkan kecerdasan buatan. “Alasan-alasan itulah yang membuat SoftBank tertarik untuk berinvestasi," katanya kepada wartawan setelah pertemuan. SoftBank belum mengatakan secara terbuka berapa banyak yang uang yang diinvestasikan.
SoftBank adalah investor utama di Indonesia dengan penanaman saham di perusahaan konglomerat internet GoTo dan Grab yang berbasis di Singapura. GoTo merupakan perusahaan yang mendominasi iklim digital di Indonesia. Vision Fund juga baru-baru ini berinvestasi di Funding Societies yang berbasis di Singapura, yang mengoperasikan layanan pinjaman digital di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.