Para penyerang bertopeng memasuki jaringan televisi TC di kota pelabuhan Guayaquil pada hari Selasa.
Sejumlah pekerja di sebuah stasiun televisi di Ekuador mendadak menghadapi menit-menit antara hidup dan mati. Saat siaran sedang berlangsung, mereka diserang sejumlah orang bertopeng dengan senjata api.
Peristiwa ini terjadi sehari setelah presiden negara tersebut memberlakukan keadaan darurat karena gembong narkoba berhasil kabur dari penjara.
Para penyerang bertopeng memasuki jaringan televisi TC di kota pelabuhan Guayaquil pada hari Selasa, dan meneriakan ancaman bahwa mereka memiliki bom. Suara-suara yang mirip dengan suara tembakan terdengar di latar belakang.
Saluran tersebut hidup setidaknya selama 15 menit sebelum sinyalnya terputus. Saat transmisi menyala, terlihat karyawan tiarap di lantai dan terdengar ada yang berteriak "jangan tembak".
Koordinator berita TC dan reporter Leonardo Flores Moreno mengatakan kepada Reuters bahwa dua orang di TC terluka.