Protes meluas di seluruh Ekuador usai pengumuman diakhirinya subsidi BBM, kebijakan yang telah berusia 40 tahun.
Pemerintah Ekuador telah mengumumkan keadaan darurat setelah para pemrotes yang menentang kenaikan harga bahan bakar mengganggu transportasi nasional. Presiden Lenin Moreno mengatakan dia memberlakukan tindakan itu untuk menjamin keamanan warga negara dan menghindari kekacauan.
Para pengunjuk rasa marah dengan keputusan Moreno untuk mengakhiri subsidi bahan bakar yang telah berusia 40 tahun. Menurutnya, kebijakan itu sudah tidak lagi terjangkau.
Harga solar dan bensin diperkirakan lebih dari dua kali lipat.
Subsidi bahan bakar menelan biaya US$1,3 miliar per tahun.
Pada Kamis (3/10), para siswa dan sektor transportasi memimpin pemogokan nasional. Pengemudi taksi, bus dan truk memblokir jalan dan jembatan di Ibu kota Quito dan Kota Guayaquil.