Kereta ini sendiri hanya mampu melaju dengan kecepatan 35 km/jam karena daya dan beratnya.
Untuk merayakan ulang tahun yang ke-175, industri kereta api di Swiss berkolaborasi membuat rangkaian kereta penumpang dengan 100 gerbong. Rangkaian itu mempunyai berat 2.900 ton dengan panjang 1.906 meter. Kereta tersebut dibentuk dari 25 kereta listrik yang menjadi tenaga penggeraknya.
Kereta tersebut beroperasi di atas jalur rel Albula. Jalur tersebut merupakan jalur yang cukup legendaris dan sudah menjadi bagian dari warisan dunia UNESCO. Ciri dari Albula Line sendiri memiliki jalur yang menukik yang tidak berujung dan memiliki turunan yang curam. Untuk jalur dari kereta api ini terbilang cukup sempit dan ini menjadi tantangan bagi para pihak yang terlibat dalam rekor ini. Rute rel kereta ini sendiri meliputi 22 terowongan dan 48 jembatan di atas lembah wilayah pegunungan dengan lebar rel hanya 1 meter.
Rheatian Railway (RhB) merupakan penyelenggara atas rekor ini sendiri, yang didukung oleh pembuat kereta Swiss Stadler. "Swiss adalah negara perkeretaapian yang tiada duanya. Tahun ini, kami merayakan 175 tahun perkeretaapian Swiss. Dengan upaya rekor dunia ini, RhB dan mitranya ingin memainkan peran mereka dalam mencapai prestasi perintis yang telah belum pernah terlihat sebelumnya," menurut daru Renato Fasciati selaku Direktur RhB.
Dalam uji coba awal proyek ini menemui kegagalan dalam pelaksanaannya. Kegagalan tersebut terjadi ketika sebelum kereta bergerak ditemukan bahwa sistem rem darurat tidak dapat diaktifkan dan para masinis tidak dapat berkomunikasi satu sama lain melalui radio atau ponsel di banyak terowongan. Ketika pada turunan kereta ini dikendalikan oleh pengereman regenerative, dengan cara kerja yaitu mengalirkan arus kembali ke saluran catu daya overhead 11.00 volt. Hal tersebut membuat kekhawatiran bahwa mereka dapat membebani kereta api dan jaringan listrik lokal.
Kereta ini sendiri hanya mampu melaju dengan kecepatan 35 km/jam karena daya dan beratnya. Untuk dalam hal uji coba ini sendiri semua pihak dituntut bekerja sama dengan cukup ekstra. Tentunya ini menjadi tantangan besar dalam perayaan ini bagi RhB.