Taliban membantah keras tuduhan Amnesty International dan mengatakan laporan pembunuhan itu 'satu sisi'.
Amnesty International melaporkan bahwa Taliban membunuh 13 orang etnis Hazara termasuk seorang gadis remaja. Laporan itu menyebut bahwa para korban dibantai di provinsi Daykundi.
Sembilan adalah mantan tentara pemerintah yang telah menyerah kepada Taliban, kata Amnesty, yang mengaku memiliki bukti-bukti kejahatan kemanusiaan tersebut. Ditambahkan bahwa pembunuhan itu tampaknya merupakan dari rangkaian rencana jahat dari Taliban.
Taliban membantah tuduhan itu, dengan mengatakan kepada BBC bahwa laporan Amnesti hanya menunjukkan "satu sisi" dari cerita tersebut.
Hazara adalah kelompok etnis terbesar ketiga di Afghanistan. Mereka mempraktikkan Islam Syiah dan telah menghadapi diskriminasi dan penganiayaan jangka panjang di Afghanistan dan Pakistan yang didominasi Sunni. Ini adalah kedua kalinya Taliban dituduh membunuh Hazara sejak kelompok itu berkuasa pada Agustus 2021.
Dua korban lain dari dugaan pembunuhan di provinsi Daykundi adalah warga sipil, kata Amnesty, termasuk seorang gadis berusia 17 tahun yang dilaporkan tertembak ketika Taliban menembaki kerumunan keluarga tentara.