PM Hun Sen telah menegaskan bahwa tokoh oposisi akan ditangkap begitu menginjakkan kaki di Kamboja.
Tokoh oposisi Kamboja yang ingin kembali ke negaranya mengatakan dia dilarang check-in untuk terbang dari Paris. Sam Rainsy telah berencana untuk pulang dan memimpin apa yang disebutnya sebagai perjuangan rakyat demi kehidupan yang lebih baik.
Dia menggambarkan Perdana Menteri Hun Sen sebagai seorang diktator brutal. Hun Sen sendiri telah memerintah Kamboja sejak 1985.
Partai yang didirikan Rainsy telah dibubarkan sebagai bagian dari tindakan keras terhadap oposisi. Rainsy memilih Paris sebagai tempat mengasingkan diri.
"Saya sangat terkejut karena rakyat membutuhkan saya di Kamboja," kata Rainsy di Bandara Charles de Gaulle setelah dia ditolak untuk check-in oleh pihak maskapai Thai Airways.
Rainsy bermaksud untuk terbang ke Bangkok dan kemudian menyeberang ke Kamboja. Tetapi ketika berada di meja check-in, dia diinformasikan bahwa pihak maskapai telah menerima instruksi dari level yang sangat tinggi agar tidak mengizinkannya naik pesawat.