Timor Timur, juga dikenal sebagai Timor Leste, bertujuan untuk bergabung dengan blok regional Asia Tenggara ASEAN pada tahun 2025.
Presiden Jose Ramos-Horta mengatakan Timor Timur belum membahas kerja sama militer dengan Tiongkok dalam peningkatan hubungan diplomatik. Ia juga menambahkan bahwa Australia dan Indonesia dapat “tidur dengan damai” karena negara kepulauan tersebut tidak akan menjadi masalah keamanan bagi negara-negara tetangganya.
Meningkatnya ketegasan Tiongkok dalam upaya membentuk hubungan keamanan dengan negara-negara berkembang yang berdekatan dengan Australia telah menimbulkan peringatan di Canberra, dan perombakan pertahanan Australia baru-baru ini telah memfokuskan kembali pada melindungi wilayah utaranya.
Kerangka Kerja Strategis Komprehensif yang ditandatangani oleh Timor Timur dalam pertemuan antara Perdana Menteri Xanana Gusmao dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Tiongkok pekan lalu mencakup kerja sama pembangunan di bidang pertanian dan infrastruktur, kata peraih Nobel itu dalam wawancara telepon dengan Reuters.
Perjanjian tersebut juga memberikan ruang bagi pendanaan dari Tiongkok termasuk pinjaman pemerintah dan komersial ke Timor Timur, katanya.
“Saat ini kami tidak memiliki satu pun pinjaman dari Tiongkok,” katanya. “Di masa depan kami mungkin akan meminta pinjaman dari Tiongkok… Kami tidak akan menerima pinjaman apa pun yang tidak dapat dikelola dan tidak berkelanjutan dengan pembayaran bunga yang terlalu tinggi.”