Letusan gunung berapi itu merupakan yang terbesar sejak letusan Pinatubo di Filipina pada 1991, memicu tsunami.
Tonga menyerukan kebutuhan bantuan yang sangat mendesak pascaletusan gunung berapi dan tsunami di negara tersebut yang terjadi pada Sabtu lalu. Kebutuhan mendesak itu antara lain adalah air minum dan makanan. Sebelumnya, gelombang tsunami menghantam pulau terbesar Tonga, Tongatapu di Samudera Pasifik setelah letusan gunung berapi Hunga Tonga Hunga Ha'apai, Sabtu (15/1).
Gunung berapi itu pertama kali meletus pada Jumat hingga meluncurkan segumpal abu sejauh 20 kilometer. Letusan kedua terjadi pada Sabtu (15/1) pukul 17.26 waktu setempat.
Letusan gunung berapi itu merupakan yang terbesar sejak letusan Pinatubo di Filipina pada 1991, memicu tsunami dan menyelimuti negara kepulauan Pasifik tertutup abu vulkanik. "Apa yang kita tahu adalah bahwa Tonga membutuhkan bantuan segera untuk menyediakan warganya dengan air minum segar dan makanan," kata Ketua Parlemen Lord Fakafanua dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Aljazeera, Senin (17/1).
Australia dan Selandia Baru pada Senin mengirim pesawat pengawas untuk menilai kerusakan di Tonga dan mengatakan mereka berkoordinasi dengan Amerika Serikat, Prancis dan negara-negara lain mengenai bantuan kemanusiaan.
Menteri Pasifik Australia Zed Seselja mengatakan, laporan awal menunjukkan tidak ada korban massal dan bahwa bandara tampaknya dalam kondisi yang relatif baik, tetapi ada kerusakan signifikan pada jalan dan jembatan.