Biden pada Kamis menolak untuk berkomitmen untuk menyebutkan pembunuhan Khashoggi ketika dia bertemu dengan sang pangeran dari Arab Saudi.
Hatice Cengiz, tunangan jurnalis Saudi yang terbunuh Jamal Khashoggi, menggambarkan keputusan Joe Biden untuk mengunjungi Arab Saudi sebagai "memilukan". Dia juga menuduh presiden AS itu mundur dari janjinya untuk memprioritaskan hak asasi manusia.
Dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press di Istanbul sehari sebelum Biden melakukan perjalanan ke Arab Saudi pada Jumat (15/7), untuk bertemu dengan putra mahkota, Cengiz mengatakan Biden harus menekan Arab Saudi-sebuah negara yang ia gambarkan sebagai “sekutu yang mengerikan”-untuk merangkul hal manusia. Dia juga ingin Biden mencari lebih banyak jawaban dari otoritas Saudi atas apa yang terjadi pada jenazah Khashoggi.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah lama membantah mengetahui atau terlibat dalam pembunuhan Khashoggi, yang dilakukan di dalam Konsulat Saudi di Istanbul oleh agen-agen yang bekerja untuk pewaris muda takhta itu. Sebuah laporan intelijen AS yang dideklasifikasi Biden setelah menjabat mengatakan, pembunuhan Khashoggi tidak mungkin terjadi tanpa sepengetahuan Pangeran Mohammed.
Cengiz pergi bersama Khashoggi ke Konsulat Saudi untuk membuat janji untuk mengambil dokumen yang diperlukan untuk menikahinya. Sementara dia menunggu di luar, dia masuk-dan tidak pernah muncul kembali.
“Hari itu menghancurkan hidupku. Dan saya tidak ingin mengingat bagian apa pun dari hari itu,” kata Cengiz, Kamis (14/7). saat itu mereka berencana untuk memilih furnitur baru untuk rumah mereka setelah kunjungan konsulat dan bertemu dengan teman-teman.