Keputusan Uni Eropa diumumkan setelah tinjauan formal selama satu tahun.
Uni Eropa akan menangguhkan sebagian dari preferensi perdagangan yang dinikmati Kamboja menyusul pelanggaran HAM sistematis. Demikian disampaikan Komisi Eropa pada Rabu (12/2).
Kamboja akan kehilangan sekitar 20% dari hak istimewa yang dinikmati di bawah skema Everything But Arms (EBA), yang ditawarkan Uni Eropa kepada 48 negara termiskin di dunia. Persentasenya setara dengan satu 1 miliar euro dari ekspor Kamboja ke Uni Eropa.
Komisi Eropa akan memberlakukan tarif standar atas produk garmen dan alas kaki tertentu, seluruh perlengkapan perjalanan, dan gula. Tarif standar untuk garmen adalah 12%.
Perubahan akan berlangsung pada 12 Agustus 2020, kecuali pemerintah negara-negara anggota Uni Eropa atau Parlemen Eropa memblokirnya.
Komisi Eropa dalam sebuah laporannya pada Selasa mengatakan bahwa pemerintahan Perdana Menteri Hun Sen telah menindak oposisi, kelompok masyarakat sipil, dan media selama tiga tahun terakhir.