Perusahaan pertahanan negara Ukraina, telah memperkirakan restorasi membutuhkan anggaran lebih dari US$3 miliar
Antonov AN-225 diketahui hancur akibat serangan artileri militer Rusia pada 27 Februari. Hancurnya pesawat tersebut membuat berkurangnya satu jenis pesawat Antonov yang ada saat ini. Pesawat ulang-alik ini dibuat pada 1980 oleh Uni Soviet dan menjadi salah satu pesawat angkutan kargo tersebesar di dunia dan sering disewa oleh beberapa perusahaan atau negara di dunia ini.
“Mriya” atau mimpi merupakan julukan diberikan pesawat ini. Namun perusahaan Antonov ingin membangun atau membuat ulang pesawat ini karena sudah hancur. Walaupun Antonov memiliki beberapa seri pesawat yang lainnya yang masih beroperasi, namun hancurnya Mriya membuat sedih dunia aviasi seluruh dunia. Pasalnya, pesawat ini sangat legendaris dan memiliki ukuran yang besar, membuat pesawat ini memiliki ciri khas yang sangat berbeda dari Boeing ataupun Airbus.
Sebelumnya perusahaan Antonov juga pernah mengatakan melalui sebuah cuitan dengan mengatakan “mimpi itu tidak akan pernah mati”. Perusahaan tersebut juga sudah mengumumkan bahwa saat ini pembangunan sedang berlangsung. Titik terang ini menjadikan Antonov AN-225 dalam proses lahir kembali dan siap mengudara dalam melayani angkutan kargo ke seluruh dunia lagi bersama dengan seri lainnya.
Antonov sendiri telah mengumumkan bahwa biaya yang digunakan untuk membangun pesawat ini sekitar sebesar lebih dari €500 juta (US$502 juta). Pada saat ini perusahaan tersebut, sudah memliki 30% komponen yang dibutuhkan untuk membangun AN-225 yang baru. Namun di pihak lain, perusahaan pertahanan negara Ukraina Ukroboronprom, yang mengelola Antonov, telah mengeluarkan pernyataan yang memperkirakan restorasi membutuhkan anggaran lebih dari US$3 miliar-sekaligus berjanji untuk membuat Rusia membayarnya.
Pengumuman ini juga beserta dengan pelaksanaan pameran pesawat di bandara kota Leipzig, Jerman. Leipzig merupakan rumah bagi lima pesawat Antonov yang lainnya yang ada di hangar bandara pesawat tersebut. Dengan sinyal ini membuat lahirnya kembali jenis AN-225 dan dengan kemungkinan teknologi yang lebih baru akan ditaruh dalam pengoperasian pesawat ini. Mengingat, pesawat ini juga sudah berusia puluhan tahun.