Sejumlah saksi menyebut Pasukan Khusus Reaksi Cepat (FAES) Venezuela melakukan pembantaian tersebut.
Laporan terbaru PBB mengungkap terjadinya pembantaian terhadap ribuan pemuda yang menentang pemerintah. Laporan tersebut menyebut pasukan keamanan Venezuela dikerahkan untuk menjalankan operasi tersebut.
Pemerintah Venezuela serta merta menyangkal tudingan tersebut. Menurut mereka, para korban merupakan pelaku kriminal yang terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena menolak ditangkap.
Terdapat total 5.287 orang yang dianggap sebagai penjahat menolak ditangkap, tewas dibunuh pada 2018. Selain itu, ada 1.569 yang meregang nyawa hingga 19 Mei 2019.
Laporan tersebut dipublikasikan pada Kamis (4/7) oleh Ketua HAM PBB Michelle Bachelet. Ia mengecam sejumlah besar pembunuhan atau eksekusi ekstra yudisial yang dilakukan pemerintah Venezuela.
Sejumlah warga Venezuela menggambarkan bagaimana pria bertopeng dan berpakaian hitam dari Pasukan Khusus Reaksi Cepat (FAES) Venezeula, menjemput para korban dengan truk hitam tanpa plat nomor.