Berdasarkan data IDF, sedikitnya 1.200 meninggal dunia sejak Hamas melancarkan serangan pada Sabtu (7/10) dini hari.
Jenazah warga Israel dan milisi Hamas tergeletak di luar rumah-rumah yang terbakar di kawasan pertanian kolektif (kibbutz) di selatan Israel, Kfar Aza, pada Selasa (10/10), beberapa hari setelah Hamas melancarkan serangan besar-besaran yang mengejutkan ke Israel.
Kfar Aza menjadi satu dari puluhan kibbutz yang diserang Hamas dalam "Operasi Badai Al-Aqsa". Kfar Aza, yang dihuni sekitar 700 orang Yahudi, berjarak beberapa menit dari perbatasan Gaza.
Israel mengklaim rumah-rumah warga di Kfar Aza dirampok dan dibakar. Kerusakan parah atas serangan Hamas terlihat dari kasur terbalik, perabotan hancur, kerajinan pecah, hingga granat yang belum meledak berserakan bersama tubuh para korban.
"Saya belum pernah melihat sesuatu seperti ini dalam karier saya. Bahkan, tidak dalam 40 tahun berdinas. Ini sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan," ungkap veteran militer yang memimpin operasi perebutan Kfar Aza, Mayor Jenderal Itai Veruv, kepada CNN.
Kfar Aza sempat dikuasai Hamas dalam serangan tersebut. Namun, berhasil direbut Israel sejak Senin (9/10).