Drg Farrah akan membahas lima masalah yang sering Ia temui saat berhadapan dengan pasien. Banyak kesalahpahaman yang perlu diluruskan.
Hubungan pasien dan praktisi medis seperti sepasang kekasih. Sering berbagai kesalahpahaman terjadi. 'kesal' tapi 'rindu', namun tidak bisa dipisahkan. Masing-masing perlu terus membenahi dan mengasah diri, agar semakin saling pengertian yang membuat hubungan bertambah klop dan harmonis mencapai tujuan yang sama, "kesehatan gigi".
Drg Farrah Juwita Yamin dari RS Mitra Keluarga Tegal membagi pengalaman dan pandangannya tentang berbagai dinamika yang ia temui di lapangan selama ini, kepada ALinea.id. Bagaimana kebiasaan atau pandangan pasien dokter gigi, yang menurutnya perlu diluruskan.
"Sebagai praktisi medis di bidang kedokteran gigi, saya melihat masih banyak hal yang menjadi Pekerjaan Rumah (PR) para dokter gigi di Indonesia. Termasuk meluruskan mitos-mitos yang beredar di masyarakat tentang perawatan gigi," kata dokter gigi lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Dr Moestopo ini.
"Saya secara subyektif akan membahas satu persatu mengenai permasalahan di atas, tentunya dilihat dari sudut pandang saya sendiri sebagai seorang dokter gigi."
1. Gigi belum sakit jadi tidak perlu diperiksa