Pertemanan, juga layaknya hubungan romantis, kadang kala bisa menjadi hubungan yang toxic.
Apakah kamu pernah meninggalkan sesi obrolan bersama teman-temanmu di sebuah warung kopi? Pertemanan, juga layaknya hubungan romantis, kadang kala bisa menjadi hubungan yang toxic. Hangout juga seharusnya menjadi aktivitas yang menyenangkan.
Namun, jika kamu merasakan sebaliknya, bisa jadi kamu terjebak dalam pertemanan yang toxic. Kalau sudah terlanjur, kenali tanda-tanda berikut untuk memastikan apakah kamu terjebak dalam pertemanan toxic seperti dilansir dari Well and Good.
1. Kamu tidak merasa didukung
Teman-teman yang baik harus merasa senang atas keberhasilanmu. Jika kamu bercerita tentang kabar baik, namun teman-temanmu justru menguranginya, berhati-hatilah itu tandanya kamu terindikasi berada pada pertemanan toxic. Seorang psikoterapis dan pemilik Anchor Therapy di Hoboken, New Jersey menyebutkan dalam persahabatan yang sehat, seseorang akan mendorongmu untuk tumbuh dan sukses, tidak iri atau merendahkan.
Obrolan dalam pertemanan juga harus berlangsung dua arah. Persahabatan harus menjadi sistem pendukung antara dua orang. Kamu harus memastikan orang-orang yang dekat dalam hidup ada di sana untuk mendengarkan, mendukung, dan berbagi keberhasilan dan perjuangan mereka juga.