Penelitian ini menawarkan metode baru yang menjanjikan untuk mengidentifikasi dan mengatasi kesepian.
Kesepian menjadi ancaman kesehatan global yang mendesak. Hal itu dilontarkan World Health Organization (WHO) pada medio November 2023. Masalah kesepian disebut-sebut membawa dampak kematian setara dengan merokok 15 batang sehari. Maka, WHO merasa perlu membentuk komisi internasional mengenai problem itu.
Pada orang lanjut usia (lansia), kesepian dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena demensia sebesar 50% dan peningkatan risiko terkena penyakit arteri koroner atau stroke sebesar 30%.
Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan berpotensi mendeteksi kesepian pada lansia. Itulah inti dari penelitian yang dilakukan ilmuwan asal China dan Amerika Serikat, yang diterbitkan jurnal Psychiatry Research (Juli, 2024).
Caranya, dengan menganalisis ucapan yang tidak terstruktur. Penelitian ini, sebut PsyPost, menawarkan metode baru yang menjanjikan untuk mengidentifikasi dan mengatasi kesepian, terutama pada lansia, lewat analisis yang cermat tentang cara orang berkomunikasi.
Riset itu melibatkan 97 lansia, dengan rentang usia 66 hingga 101 tahun, yang tinggal sendirian di perumahan manula di California bagian selatan, Amerika Serikat. Data sosiodemografi, mencakup usia, jenis kelamin, ras, pendidikan, dan status pernikahan, dihimpun lewat wawancara klinis.