Marah, meski singkat, bisa memicu penyakit kardiovaskular.
Hati-hati, ledakan emosi yang berlebihan dapat membahayakan nyawa beberapa orang. Kemarahan, meski singkat karena mengingat masa lalu misalnya, bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Termasuk serangan jantung. Hal ini ditemukan para peneliti dari Amerika Serikat, dalam riset yang diterbitkan Journal of the American Heart Association (Mei, 2024).
Menurut NBC News, para peneliti melakukan eksperimen terhadap 280 orang dewasa muda yang sehat. Lalu, membagi mereka menjadi kelompok kontrol yang menghitung dengan suara keras selama delapan menit dan mempertahankan keadaan emosi netral, serta kelompok yang mengingat peristiwa yang membuat mereka marah, sedih, atau cemas.
Sebelum memulai dan 100 menit setelahnya, para peneliti mengambil sampel darah. Kemudian mengukur aliran dan tekanan darah. Tujuannya, dilansir dari Washington Post, peneliti ingin menilai kesehatan endotel—lapisan sel gepeng yang melapisi permukaan dalam pembuluh darah, pembuluh limfa, dan rongga tubuh—partisipan.
“Sel endotel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah, sangat penting untuk menjaga integritas pembuluh darah dan penting untuk sirkulasi yang baik dan kesehatan jantung,” tulis Washington Post.
Eksperimen dilakukan dengan peserta berusia di atas 18 tahun. Peserta menjalani serangkaian penilaian kesehatan dasar, termasuk vasodilatasi tergantung endotel yang diukur dengan perangkat EndoPAT2000. Alat ini bakal menilai fungsi endotel dengan mengukur perubahan volume ujung jari, sebelum dan sesudah aliran darah dibatasi dan kemudian dipulihkan. Proses ini dikenal dengan hiperemia reaktif.