Mereka yang saat ini berusia 14 hingga 20 tahun lebih bahagia hidup sebagai lajang dibandingkan usia serupa pada satu dekade yang lalu.
Penelitian yang diterbitkan Personality and Social Psychology Bulletin (Juni, 2024) menemukan tren menarik di kalangan remaja dan dewasa muda. Para peneliti asal Jerman itu menemukan, mereka yang saat ini berusia 14 hingga 20 tahun lebih bahagia hidup sebagai lajang dibandingkan usia serupa pada satu dekade yang lalu.
Orang yang lahir antara tahun 2001 dan 2003 tidak hanya menunjukkan kecenderungan yang lebih tinggi untuk melajang, tetapi juga menunjukkan kebahagiaan yang lebih besar dengan status lajang mereka dibandingkan mereka yang lahir 10 sebelumnya.
Para peneliti menggunakan data dari survei longitudinal berskala besar di Jerman yang disebut Panel Analysis of Intimate Relationships and Family Dynamics, yang mencakup peserta dari empat kelompok kelahiran, yakni 1971-1973, 1981-1983, 1991-1993, dan 2001-2003, serta tiga kelompok umur, yakni remaja (14-20 tahun), dewasa muda (24-30 tahun), dan dewasa mapan (34-40) yang masih lajang selama masa riset.
Data dikumpulkan antara tahun 2008-2011 dan 2018-2021. Data berasal dari 2.936 peserta berbagai kelompok kelahiran di Jerman.
Peserta memberikan informasi tentang status hubungan, kebahagiaan terhadap masa lajang, dan kehidupan mereka secara keseluruhan. Para peneliti pun mempertimbangkan faktor-faktor individu, seperti usia, jenis kelamin, dan ciri-ciri kepribadian, terutama ekstraversi (sikap ramah dan aktif secara sosial) dan neurotisme (kecenderungan kecemasan dan kekhawatiran), untuk memahami dampaknya terhadap kebahagiaan para lajang.