Baby blues biasanya berlangsung sekitar dua minggu setelah melahirkan.
Pada Oktober 2023, beredar video viral seorang perempuan tengah menenggelamkan bayi di dalam ember berisi air. Sang bayi dibiarkan mengambang dan menangis. Bukannya ditolong, ibunya malah menyalakan air keran yang mengenai wajah si bayi.
Sebelumnya, pada September 2023, juga beredar video viral seorang perempuan yang diduga hendak membuang bayinya ke rel kereta Stasiun Pasar Minggu, Jakarta. Dua kejadian itu kemungkinan adalah pengaruh dari sang ibu yang mengalami baby blues syndrome.
Menurut World Health Organization (WHO), angka kejadian baby blues syndrome di dunia antara 26% hingga 85%. Ketua Komunitas Wanita Indonesia Keren, Maria Stefani Ekowati, seperti dikutip dari Antara menyebut, berdasarkan sebuah penelitian skala nasional, sebanyak 50% hingga 70% ibu di Indonesia mengalami gejala minimal-sedang baby blues. Angka ini tertinggi ketiga di Asia.
Psikolog klinis Novy Yulianty mengatakan, baby blues adalah kondisi emosional yang umum terjadi pada ibu, setelah melahirkan. Bagi Novy, sindrom ini bukan kondisi medis yang serius. Biasanya, mulai muncul dalam beberapa hari setelah persalinan. Gejalanya cenderung mereda secara alami dalam beberapa minggu.
"Ciri-ciri baby blues mencakup perubahan suasana hati yang tiba-tiba, rentan menangis tanpa alasan yang jelas, perasaan sedih atau kelelahan yang sulit dijelaskan, kesulitan tidur meskipun mengalami kelelahan fisik, kecemasan yang berlebihan, serta merasa tidak mampu atau ragu dalam merawat bayi," ujar Novy kepada Alinea.id, Senin (18/12).